Manusia yang hidup di era modern sekarang ini begitu dekat dengan gadget. Mulai dari membuka mata hingga tidur pada malam hari, tangan tak bisa lepas dari gadget. Ponsel, pemutar MP3, video game, televisi, tablet merupakan benda yang membuat siapa pun kecanduan. Tak terkecuali anak-anak.
Bahkan, kini tak sedikit orang tua yang menjadikan gadget sebagai cara untuk menenangkan anak-anak mereka, sebagai sarana hiburan, sekaligus pendidikan. Namun, tak banyak orang tua menyadari bahaya yang mengintai anak akibat aktivitas berlebihan menggunakan gadget.
Sebuah penelitian dari Common Sense Media mengungkapkan peningkatan yang luar biasa dari penggunaan gadget oleh anak-anak. Pada 2011, survei mengungkapkan sebanyak 38 persen anak berusia di bawah delapan tahun menggunakan gadget. Pada 2013, penggunaan perangkat mobile oleh anak melonjak hingga 72 persen. Melihat angka tersebut, American Academy of Pediatrics menyarankan pembatasan teknologi bagi anak di bawah usia dua tahun karena akan mengubah sifat kanak-kanak.
Pendiri Media Common Sense Jim Seyer menjelaskan, gadget mengubah gaya hidup masa kecil, bahkan menggantikan peran televisi, mainan, bermain, dan buku cerita. Gadget menjadi bagian dari masa kecil seorang anak dengan cara yang tak terbayangkan sebelumnya.
Kaiser Family Foundation melaporkan bahwa rata-rata anak menghabiskan hampir tujuh setengah jam menatap layar gadget. Selain itu, anak-anak sekarang telah belajar cara menggunakan gadget pertamanya, bahkan sebelum mereka bisa berjalan atau mengikat tali sepatu.
Para ahli menyarankan agar orang tua mengurangi akses anak dengan gadget.Sebab, terlalu banyak berinteraksi dengan gadget membawa pengaruh buruk bagi tumbuh kembang anak. Berikut ini efek buruk penggunaan gadget terhadap anak.
1. Penurunan perkembangan otak
Pada lima tahun pertama hidupnya, otak anak berkembang sangat pesat. Studi menunjukkan bahwa terlalu banyak gadget akan memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan anak menjadi kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar. Anak juga akan mengalami keterlambatan kognitif, gangguan proses belajar, peningkatan impulsif, dan penurunan kemampuan mengontrol diri. Ahli parenting menyarankan orang tua untuk mengajak anak bernyanyi, membaca, dan berbicara dengan anak-anak mereka daripada membiarkannya bermain gadget atau menonton televisi.
- Radiasi
Menurut laporan dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) pada 2011, ponsel dan perangkat nirkabel lainnya masuk dalam kategori 2B karena risiko emisi radiasi yang dihasilkannya. Pada Desember 2013, Dr. Anthony Miller dari University of Toronto School of Public Health mengungkapkan bahwa paparan frekuensi radio merupakan ancaman nyata bagi anak-anak.
Penelitian yang dilakukan Universitas Leeds di Nottingham dan Universitas Manchester and Institute of Cancer Research di London, Inggris, menyatakan bahwa syaraf anak masih berkembang dan tengkorak tipis membuat anak rentan terserang radiasi dari ponsel. Penggunaan telepon genggam di dekat kepala anak dikhawatirkan akan menghancurkan sel otak balita.
- Mengurangi kemampuan interaksi sosial
Dengan tablet, anak bisa bermain seorang sendiri. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di The New York Times, penulis buku iBrain:Surviving the Technological Alteration of the Modern Mind dan Direktur Longevity Center di Universitas California, Dr Gary Small mengatakan anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu dengan teknologi, akan mengurangi interaksi dan mengganggu keterampilan komunikasi.
- Temperamental
Coba sesekali perhatikan perilaku anak yang berinteraksi dengan gadget berjam-jam lamanya. Apakah anak Anda menjadi agresif? Tantrum adalah bentuk paling umum dari agresivitas di kalangan balita. Sikap agresif dan tantrum merupakan akibat dari paparan gadget. Saat mereka tumbuh dewasa, anak-anak yang kecanduan game lebih mungkin untuk tidak mematuhi orang tuanya.
- Obesitas
Anak-anak yang mengandalkan waktu bermain mereka di depan layar gadget daripada di taman bermain, tidak dapat membakar kalori di tubuhnya. Satu dari tiga anak Amerika mengalami obesitas yang dapat menyebabkan komplikasi penyakit seperti diabetes, serangan jantung, dan stroke. Orang tua harus mendorong anak-anak mereka untuk bermain di luar rumah. Orang tua harus memahami bahwa ada banyak manfaat bermain seperti berjalan, berlari, dan melompat.
- Merusak penglihatan
Kontak yang terlalu lama di layar komputer dapat merusak mata. Para ahli mengatakan, penglihatan yang baik diperoleh jika menatap benda dari jarak yang bervariasi. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang kecanduan bermain game komputer lebih mungkin mengalami gangguan pada mata mereka.
- Kurang minat bermain di alam terbuka
Gadget ‘membunuh’ perkembangan anak. Sudah seharusnya anak keluar rumah, berjalan di taman, dan bersosialisasi dengan anak-anak lain. Bukan hanya tinggal di rumah dan bermain dengan gadget. Beberapa orang tua tidak menyadari bahwa anak mereka terasing dari alam, tumbuhan, hewan, danau, dan langit. Balita harus mampu melempar bola, melompat, berlari, dan bernyanyi. Intinya, anak harus aktif bergerak untuk merangsang perkembangan saraf motorik.
Dengan mengetahui dampak buruk penggunaan gadget berlebihan pada anak, Anda dapat mengurangi penggunaan gadget mulai dari sekarang. Anak-anak perlu berinteraksi dengan teman sebaya, dengan keluarganya, dan dengan alam. (metronews.com)
Seperti yang di ajarkan di sekolah alam kebun tumbuh sawangan Depok, sekolah yang ramah buat anak anak Taman kanak kanak dan sekolah Dasar untuk membantu proses tumbuh kembang anak anak pada usianya.
Mayoritas alasannya karena gadget -_-