img_1688

 

IMG_3840
Sekolah Alam harus menjalankan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Membangun Potensi Fitrah seperti ; Akal, Hati, Fisik Pendidikan di Sekolah Alam adalah yang menyentuh semua aspek manusia. Tidak hanya otaknya saja. Hatinya disentuh supaya sensitif dengan nilai kebenaran. Simpati, empati dan melahirkan tekad kuat untuk mewujudkannya. Fisik dilatih supaya bugar, kuat dan terhindar dari unsur-unsur yang menyebabkan lemah maupun musibah. Misal, taat mengikuti aturan lalu lintas termasuk usaha untuk menghindarkan diri dari musibah, lemah atau sakitnya fisik. Akal disentuh dengan unsur-unsur yang memancing keingintahuan dan membuka logika dan nalar sehingga berpikir menemukan dan memetakan pemecahannya.

2. Memahami Problem Posing dan Problem Solving. Di Sekolah Alam anak dilibatkan langsung dengan masalah tidak hanya menyelesaikan soal. Anak mengalami langsung dengan masalah sehingga mampu memetakan pemecahannya hingga benar-benar melakukan penyelesaiannya. Dengan munculnya masalah bukannya saling menyalahkan yang ada atau saling egois menghindar masalah, tapi anak anak belajar menyelesaikan masalah tersebut.

3. Penguatan dan Penyaluran Rasa Ingin Tahu. Rasa ingin tahu atau bahasa Inggrisnya curiousmerupakan energi siapapun untuk belajar. Tanpa energi ini, belajar semacam hanya rutinitas dan formalitas. Rasa ingin tahu seperti orang yang haus yang ingin segera mendapatkan air. Ia akan mencari berbagai cara untuk mendapatkan kepuasan dalam memenuhi keingintahuannya. Di Sekolah Alam metode pembelajaran diset bukan untuk mematikan keingintahuan. Tapi justru memancing penasaran sehingga anak terus menjalani proses pencarian. Sehingga belajar dirasa sebagai sesuatu yang seru bukan beban yang membosankan.

4. Meletakkan Segala Hal Sebagai Sumber Pembelajaran. Di Sekolah Alam pembelajarannya tidak dibatasi oleh buku paket. Bahkan, sedikit demi sedikit buku paket dihilangkan. Karena sumber ilmu sebenarnya adalah di alam ini. Makanya kegiatan di luar ruang di optimalkan. Bertemu masyarakat, pencarian di alam, outing ke candi, museum, perguruan tinggi, gunung, laut dll. Panca indera mereka akan merasakan langsung obyek belajar. Menyentuh, mencium, mendengar yang itu semua tidak bisa hanya dengan buku kan.

5. Menghargai Siswa Adanya. Di Sekolah Alam semua anak tidak dipandang sama seragam. Tapi mereka masing-masing membawa keunikannya sendiri-sendiri. Sehingga metode pembelajaran direncanakan untuk mengadaptasi potensi mereka. Mereka dipersilahkan menjadi apa yang mereka inginkan. Tidak dibatasi hanya akademik saja. Bukankah kecerdasan itu majemuk.

6. Memperbesar Wadah / Kapasitas bukan Hanya Mengisi Saja. Di Sekolah Alam dikembangkan ketrampilan belajar seperti membaca, menyelidiki, menyimpulkan, merumuskan masalah, wawancara, presentasi-publikasi, sehingga mereka bilang a-ha, euraka !. Tidak hanya semata hanya mengisi hafalan-hafalan fakta ilmiah semata yang hanya diorientasikan tangkas menjawab soal. Bukan memecahkan masalah, kehidupan

2 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *